Rabu, 08 Januari 2025

Kisah Kesombonganku #day7

KISAH KESOMBONGANKU

*by Jaya Setiabudi 

#jayasetiabudi #kisahkesombonganku


Surabaya, Maret 1997, hari terakhir di rumah kos, saya berpamitan untuk esoknya pulang ke Semarang dan melanjutkan panggilan kerja ke Batam.


Di kamar kakak kelas, Budi Ansyari, bersama dengan adik kelas saya, Oki, dan seorang yang saya kagumi, Agil Assegaf, kami duduk bersila. Saya membuka percakapan..


“Mas Agil, besok aku kan aku udah gak (kos) di sini lagi. Boleh gak aku minta wejangan dari Mas Agil, apa yang harus aku perbaiki didiriku?”


Ada suatu alasan yang kuat kenapa saya memilih sosok Agil, senior 1 kos saya, untuk memberikan masukan kepada saya. Agil tak istimewa dalam prestasi akademis. Bahkan saat saya lulus kuliah, dia masih belum menyelesaikan skripsinya. Padahal dia adalah kakak kelas 1 tahun mendahului saya. Dia pernah memberikan pengakuan kepada saya, “Aku gak pernah ‘lolos’ sholat 40 hari. Ada aja yang membuatku ‘putus’ sebelum 40 hari.”


Kamar Agil nyaris tak pernah tertutup, karena saking ramainya kawan-kawan dia berkunjung tak kenal waktu. Suatu saat pintu kamarnya tertutup, saya mendegar isak tangis di dalam. Kemudian saat saya ngintip dari jendela nako kamarnya, saya melihat dia duduk bersimpuh di sajadah, sedang bermunajat kepada Allah hingga menangis tersedu-sedu, seolah dia sudah melakukan dosa yang sangat besar.


Saya pernah bertanya kepada Agil, “Mas, berapa mas (bayar) abonemen katering ke Emak (pembantu kos) tiap bulannya?”, karena saya sering melihat Emak membawakan makan ke Agil. “Abonemen katering? Gak ada koq Jay. Itu Emak aja yang baik sama aku”, jawab Agil.


Agil adalah sosok yang paling dicintai dan dermawan di kosan kami. Hal itulah yang membuat saya ‘iri’, kemudian mendorong saya untuk bertanya apa rahasianya dan apa yang harus saya perbaiki.


Inilah Jawabannya..


“Mas Agil, besok aku kan aku udah gak di sini lagi. Boleh gak aku minta wejangan dari Mas Agil, apa yang harus aku perbaiki didiriku?”, tanya saya.


Agil: Yakin loe Jay mau dengerin?!


Saya: Iya Mas. Diantara kawan-kawan disini, Mas Agil yang paling aku tuakan dan teladani.


Agil: Jay, gue sayang banget sama loe. Loe udah gue anggap adik sendiri. Cuma 1 yang gue gak suka dari loe. Loe tuh SOMBONG..! #Jeduerrr (muka saya langsung meradang)


Saya: Sombong? Boleh tahu sombong seperti apa yang Mas Agil maksud? Apa yang mau aku sombongin, kuliah aja naik sepeda ontel!


Agil: Jay, sombong itu bukan hanya masalah harta, tapi lebih bahaya yang lainnya. Jay, kalo bicara hal amalan sholat, dzikir, ngaji, gak ada yang menang dengan loe di kosan ini. Tapi kalo gue suruh pilih imam sholat gue… GAK BAKAL GUE PILIH LOE. Gue pilih Oki (adik kelas semester 1, yang kebetulan duduk di antara saya dan Agil saat itu). Tahu kenapa?


Saya: Gak tahu Mas... 


Agil: Karena loe sombong. Bukan karena harta, tapi karena sikapmu. Kalo loe gak suka dengan seseorang, loe seolah gak akan membutuhkan dia lagi, gak mau ketemu dia lagi. Padahal bisa jadi dia akan jadi menolongmu suatu saat nanti.


Saya hanya termenung…


Agil: Jika hati ibarat tempurung kelapa (sambil memperagakan dengan tangan kanan di bawah menegadah keatas) dan air yang menetes ibarat amalanmu, maka seberapa deras amalanmu tak akan terkumpul, jika tempurung kelapa itu bocor (sombong). Sedangkan kenapa aku pilih Oki? Karena meski Oki ilmu agama dan amalannya (dzikir) biasa saja, tapi karena kebersihan hatinya, amalan itu akan terkumpul. Tempurung kelapa itu akan penuh.


Suasana menjadi tegang, Oki dan Mas Budi siap beranjak, namun saya tahan kedua kaki mereka dan berkata, “Gak papa Ki, Mas Bud, tetap disini aja. Aku tahu ini gak enak buatku, tapi aku tahu ini bagus buatku.”


Malam hari itu saya termenung, memang benar, kala itu kawan dekat saya bisa dihitung jari. Jika saya tak cocok dengan sikap seseorang, saya cenderung tak mau mendekat dan berkumpul dengannya. Kebencian saya menutup segala kebaikan dan kebenaran pada dirinya, seolah hanya saya yang benar.


Saat itu juga saya berjanji kepada diri dan Allah tentunya, saya akan berusaha mengubah sikap kesombongan saya. Meski saat ini masih tersisa (banyak) kesombongan, saya mensyukuri pertemuan itu. Sayangnya, malam itu adalah malam terakhir saya bertemu dengan Mas Agil. Hingga saat ini, belum ketemu jejak dia lagi. Bahkan sempat saya sayembarakan, hasilnya masih nihil.


Setiap malam takbiran, saya hanya bisa mengingat dan mendoakan dia, semoga keselamatan dan keberkahan berlimpah kepadanya. Semoga suatu saat saya bisa memeluk dan melepas kangen dengannya. Aamiin..


Yaa Latiif.. lembutkanlah hati ini...


“Jika hati ibarat tempurung kelapa dan air yang menetes ibarat amalanmu, maka seberapa deras amalanmu tak akan terkumpul, jika tempurung kelapa itu bocor (sombong)” ~ Agil Assegaf

.

.

Selasa, 07 Januari 2025

Kemewahan Sederhana #Day7

KEMEWAHAN SEDERHANA

*by Mustika Wayan #mustikawayan


"Nasrudin, katakan padaku apa yang bisa ku syukuri saat ini. Beban hidupku begitu berat, bahkan untuk membeli makanan pun terasa sulit. Tak ada yang mau membantu pula. Kehidupan ini sungguh penuh penderitaan. Rasanya aku ingin mati saja." Joko Kendal menunduk rapuh di hadapan Nasrudin yang ditemuinya.


Nasrudin tak menjawab. Ia hanya hening, lalu beringsut mendekati Joko Kendal, seperti hendak merangkulnya menguatkan hati.


Namun tidak... Yang terjadi justru di luar dugaan.


Nasrudin membekap mulut dan hidung Joko Kendal kuat-kuat. Joko Kendal gelagapan. Berontak. Meronta-ronta. Mencoba membebaskan diri. Tangannya memukul-mukul tubuh Nasrudin. Bahkan ia mencoba menggigit tangan Nasrudin agar terbebas.


Akhirnya setelah dirasa cukup, Nasrudin melepas bekapannya.


Joko Kendal terengah-engah menebus hutang napasnya.


"Apa yang kau lakukan, Nasrudin? Aku bisa mati konyol, tahu!!" Serunya kemudian setelah lega.


Nasrudin tenang menyahut.


"Tadi kau bilang kau rasanya ingin mati saja. Kenapa kau melawan saat kubantu mencapai kematianmu?"


"Suatu saat kau akan mengerti, bahkan bisa bernapas lega saat inipun sudah sebuah kemewahan yang masih bisa kau syukuri."


Joko Kendal tertunduk oleh kata-kata Nasrudin, yang kemudian berlalu meninggalkannya dengan sisa pesan.


"Akan tiba saat dimana kau akan bersyukur masih bisa melihat keindahan bunga mekar dengan jelas. Bisa mendengar kicau burung, derik jangkrik, suara kodok, bahkan dengungan nyamuk di telingamu."


"Kau akan berterima kasih masih bisa berjalan dengan leluasa, tanpa gemetar kehabisan tenaga atau terseok oleh rematik tulangmu."


Kepergian Nasrudin diantar oleh tetesan di sudut mata Joko Kendal. Ia lalu memeluk kemewahan dirinya sendiri.

.

.

#CeritaInspiratif

.

Senin, 06 Januari 2025

Socrates Dan Muridnya #Day6

"Cerita inspiratif Socrates dan muridnya di akademi."


Di suatu pagi yang cerah di Akademi, Socrates duduk di dekat sebuah pohon, seperti biasanya dikelilingi oleh murid-muridnya yang penuh rasa ingin tahu. Salah satu murid bertanya dengan sedikit kebingungan.


Murid:  “Guru, kenapa sering kali Anda berkata bahwa kita tidak boleh menghitung hari, tapi harus membuat setiap hari kita bermakna? Apa maksudnya? Bukankah penting untuk mengetahui berapa banyak waktu yang kita miliki?”


Socratespun tersenyum lembut:  “Kamu benar nak, waktu memang penting. Tapi apa artinya jika kita hanya sibuk menghitung hari, tanpa benar-benar mengisinya dengan sesuatu yang bermakna?”


Murid:   “Tapi bukankah waktu yang panjang, berarti kita memiliki lebih banyak kesempatan untuk meraih sesuatu?”


Socrates:  “Ah, pertanyaannya bukan seberapa panjang waktu yang kita miliki, melainkan bagaimana kita menggunakannya.

"Seperti seorang tukang kayu yang menghitung berapa banyak papan yang dimilikinya, tapi tidak pernah memotong atau membentuk satu pun. Apakah papan-papan itu bermakna, jika mereka hanya ditumpuk tanpa digunakan?”


Muridpun tersenyum kecil, mulai mengerti:    “Tidak, Guru. Papan-papan itu tidak akan menjadi sesuatu yang berguna jika hanya ditumpuk.”


Socratespun tersenyum lebih lebar:   “Tepat sekali. Begitu pula dengan hari-hari kita. Tidak ada gunanya menghitung hari, jika kita tidak membuat setiap hari itu bermakna. Kita bisa memiliki seribu hari, tapi jika kita tidak melakukan sesuatu yang bermakna di dalamnya, apa gunanya semua itu?”


Murid:   “Jadi, maksud guru kita harus fokus pada apa yang kita lakukan setiap hari, bukan hanya berapa banyak hari yang kita jalani?”


Socrates:  “Benar. Kehidupan yang bermakna, bukan tentang menghitung jumlah hari, melainkan tentang memastikan setiap hari diisi dengan sesuatu yang berharga. Apakah itu pembelajaran, kebaikan kepada sesama, atau memperbaiki diri.”


Selamat Pagi

.

Minggu, 05 Januari 2025

Tentang Uang Dan Utang #day5

TENTANG UANG DAN UTANG: 

*by Among Kurnia Ebo 


Mendekat Sumber #Rezeki atau Menjemput #Musibah Tak Terduga?


Tentu, semua orang suka uang dan butuh uang. Bahkan ada yang matanya langsung ijo kalau melihat uang. Kenapa bisa begitu ya?


Tapi, saya nggak pengen membahas soal bisa ijo apa bisa merahnya mata ketika ngeliat uang. Bukan. Itu sudah sering dibicarakan. Apalagi di sinetron-sinetron. Begitulah selalu gambarannya. Bikin mata banyak orang langsung terbelalak. Uang tiba-tiba bisa bikin senang dan ijo mata semua orang.


Tapi banyak pula cerita pilu yang berhubungan dengan uang. Bahkan,  sering kita dengar berita ada gadis yang mau saja menjual cintanya asalkan diganti uang. Bisa sepuluh juta, dua puluh  juta, atau yang 80 juta sekali pun. Sesuai pepatah, ada uang abang disayang, nggak ada uang abang dibuang. Begitu kata-kata yang sering kita dengar.


PERSPEKTIF VIBRASI

Saya kali ini mau bahas uang dari #perspektif yang lain, yang mungkin banyak dilupakan uang. Yakni bicara uang dari sisi nonmaterialnya.


Pemahaman ini baru saya dapatkan ketika saya belajar ilmu #vibrasi pada ahlinya. Kalau ada yang mau ikutan workshopnya yang belangsung dua hari di Yogya, daftar aja jauh-jauh hari karena selalu full seat.


Pelatihan dua hari kelas Vibrasi diadakan setiap bulan. Investasinya tiga jutaan. Relatif murah menurut saya  dibandingkan manfaat besarnya. Dan biasanya sebulan sebelum acara sudah full seatnya.


DUALISME DUIT

Uang itu sesungguhnya #dualisme. Maksud saya  ia punya sisi yang nampak, yakni sisi material. Bentuknya. Fisiknya. Yang berupa lembaran kertas atau logam dan bertuliskan angka-angka itu. Yang makin banyak nolnya berarti makin gede jumlah duitnya.


Tapi di sisi lain uang itu juga punya aspek #nonmaterial. Karena dalam bentuk fisik materialnya itu sesungguhnya di dalamnya ada kandungan energi, yang tak tampak, tapi juga bekerja mengikuti hukum semesta, hukum kekekalan energi. Punya hukum vibrasi yang tak bisa dimanipulasi. Yang tak bisa direkayasa. Kalau direkayasa dia punya caranya sendiri untuk mengalirkan energinya.


Ibarat tubuh manusia, uang itu juga dualisme. Seperti raga dan ruh. Itulah pembentuk wujud manusia. Uang pun demikian. Ada bentuk fisik kertasnya, ada pula energi terpendam di dalamnya. Jadi, duit juga sebenarnya #makhluk hidup. Di dalam bentuknya yang fisik, sebetulnya terdapat partikel yang bergerak sangat cepat. Dalam skala kuantum atau kuak. Itulah yang disebut sebagai energi. Dan sebagai energi tentu mengikuti hukum kekekalan energi.


Bingung kan?

Nggak papa. Slow aja. Satu hal yang ingin saya katakan adalah karena uang itu punya kandungan vibrasi, sisi nonmaterial, punya energi di dalamnya, maka uang itu bisa memberi dampak positif maupun negatif. 


Secara material uang itu sebenarnya #netral. Hanya sekedar lembaran kertas bertuliskan angka saja. Tapi secara nonmaterial dia punya energi yang bisa membawa atau mengalirkan pemiliknya kepada bencana maupun berkah.  Loh kok bisa?


Ya  bisalah. Bukankah sudah sering kita dengar kalimat yang mengatakan bahwa uang adalah sumber #bencana dan musibah. Karena uang orang bisa bunuh-bunuhan. Karena uang, orang bisa korupsi. Karena uang, orang bisa melacurkan diri. Karena uang, orang bisa lupa daratan. Bisa berbuat semau-maunya untuk menzalimi orang. Dan sebagainya.


Sebaliknya, sering juga kita dengar dari ceramah ustad bahwa uang bisa jadi sumber #kebaikan. Jalan tol untuk masuk surga. Bisa membantu orang lain, anak yatim, dhuafa, atau kanda-janda yang sudah tak bisa mencari nafkah sendiri. Dan sebagainya. Dan sebagainya.


Jadi sebenarnya di manakah posisi atau kedudukan uang dalam kehidupan manusia? Apakah ia sumber bencana. Ataukan sumber berkah?


NIAT AWAL

Ada adagium dalam agama islam, bahwa segala sesuatu terjadi  karena niatnya. Jika melenceng dari niat awalnya maka siap-siaplah kejadian tak mengenakkan akan terjadi. Dan dimana letaknya niat? Di hati! Dalam rasa! Mulut boleh bicara apa saja atau sebaliknya, tapi manusia tak bisa membohongi hatinya sendiri. Di situlah niat terletak. 


Oleh karenanya berhati-hatilah dengan uang. Mengapa? Karena dalam uang itu, tidak saja tampak dari lembaran-lembaran kertasnya. Angka nominalnya. Tapi, sesungguhnya dalam lembaran itu ada tersembunyi yang tak tampak. Yakni, #niat. Yang ada di dalam hati, di dalam rasa, yang kekuatan energinya bisa 5.000 kali lebih kuat dari ucapan atau kata-kata. Niat itu melekat erat pada lembaran fisik uangnya.


Maka selalu instropeksi setiap uang terpegang di tangan. Selalu liat niat awalnya. Untuk apa uang ini diniatkan semula. Salah mempergunakan apalagi menyeleweng dari niat maka energi dan vibrasi di dalamnya akan #berontak. Uang tidak mau menyeleweng dari niat awal pemegangnya. Jika diselewengkan ia akan mencari caranya sendiri untuk keluar dan pergi menuju jalannya yang benar. Ingat, uang juga makhluk hidup.


SEBUAH PERISTIWA

Saya belum lama ini pernah mengingatkan seorang teman yang memegang uang koperasi di Batam hingga Rp500 juta. Dia punya kekuasaan untuk memakai uang dari anggota yang terkumpul sebanyak itu.


Suatu ketika ada tawaran dari pihak lain yang mengiming-imingi kalau uang itu jika #diinvestasikan sebentar di tempat trading atau forex dalam tempo cepat akan menjadi dua kali lipat. Untung besar dalam hitungan bulan.


Tentu ia tak percaya begitu saja. Dia cek dulu beberapa teman yang lain. Memang sukses dengan tradingnya. Nanam duit 100 juta nggak sampai dua bulan sudah jadi hampir 200 juta. Investasi mana yang lebih menarik dari ini semua? 


Dia coba dengan nominal kecil, eh dalam dua minggu sudah untung hampir dua kali lipatnya. Ditambah lagi investasinya, untung besar lagi. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk memakai uang koperasi yang 500  juta itu untuk ditanam di forex tadi.


Apa yang terjadi? Saya sebetulnya sudah mengingatkan agar jangan memakai uang orang lain bukan untuk peruntukannya. Hati-hati. Bahaya. Vibrasinya bisa jelek. Bisa mendatangkan musibah. Jangan menyelewengkan tujuan awal uang itu untuk apa. Apalagi uang koperasi. Kalau toh dipakai hal lain haruslah mendapatkan persetujuan dari semua pemilik saham. 


Tapi, dia sudah yakin dengan keputusannya. Apalagi sudah mencoba beberapa kali. Sedangkan saya memang tak pernah terjun di dunia itu, tak punya pengalaman riel, sehingga sarannya boleh diabaikan. Maka 500 juta pun ditanamkan semua di bisnis baru tadi. Tanpa persetujuan pemegang saham lainnya.


Memang satu dua bulan pertama, trading memberikan keuntungan yang signifikan. Sampai akhirnya pada bulan keenam saya terima kabar: Kamu benar Bung! Uang itu Lost. Sedikit pun tak tersisa. Lima ratus juta amblas dalam hitungan menit. Ludesss!


Tinggallah kini #sesal yang tak berkesudahan. Nasi telah menjadi basi. Keuntungan besar yang dibayangkan hanya tinggal impian, yang nyata terjadi adalah kerugian. Bukan itu saja  kini ia harus mengembalikan uang 500 juta milik koperasi yang sudah ia pakai itu. #Buntung dua kali. Kalau tak punya iman dan agama mungkin orangnya sudah bunuh diri.


BUKAN MATEMATIKA

Uang itu bukan soal matematika semata. Begitu juga #bisnis. Bukan sekedar hitung-hitungan angka. Karena ingat sifat dasar uang: dualisme. Yang nampak dan yang tak tampak. Yang sifatnya material dan yang sifatnya energi. Gagal memahami sifat uang ini maka hasilnya bisa menjadi bencana atau #musibah, bukan keuntungan apalagi #keberkahan.


Kenapa banyak orang mengalami kesulitan keuangan? Uangnya susah mendekat. Kalau toh didapat ia cepat pergi tanpa diduga caranya. Dapatnya mungkin banyak tapi tak pernah jadi apa-apa. Uang kayak menghampiri kemudian #lewat begitu saja!


Saya pernah menasehati teman yang curhat kenapa hutangnya nggak selesai-selesai? Saya jawab, kembalikan kepada niat awalmu setiap punya yang. Kewajiban orang yang berhutang adalah #segera mengembalikan hutangnya. Begitu dia punya duit segeralah uang itu kembalikan kepada yang berhak. 


Jangan #tunda  karena menunda sama artinya menzalimi pemilik aslinya dan itu artinya menumpuk energi negatif. Energi negatif akan menghasilkan vibrasi negatif lainnya. Makin lama akan makin menumpuk dan #membesar. Hutang pun akan seperti labirin. Tak pernah selesai dan akan terus jadi beban. Selama belum ditunaikan. Akan terus menghasilkan pusaran hutang!


Uang itu secara energi #mengerti benar seharusnya ke mana ia diterimakan. Jika ditahan maka ia akan mencari caranya sendiri untuk pergi. Misalnya, tadinya uang itu diniatkan untuk membayar hutang. Tapi ditengah jalan tergoda oleh nafsu lain untuk beli ini beli itu dulu. Bayar utangnya nanti aja, bulan depan toh ada uang lagi. Lebih baik uangnya diputar dulu supaya mendapatkan keuntungan. Untungnya diambil, pokoknya dikembalikan kepada yang memberi pinjaman.


HUKUM ENERGI

Percayalah, itu tidak akan terjadi. Logika di atas #kertas memang begitu. Tapi, hukum kekekalan energi tidak bisa direkayasa seperti itu. Ia punya logika sendiri yang paten.  Begitu tahu uang yang niat awalnya untuk bayar hutang itu diselewengkan untuk keperluan lain maka energi uang itu akan melakukan #perlawanan agar bisa lepas dari penyelewengan. 


Maka di tengah jalan si pemegang uang ini bisa saja ditipu orang, tradingnya #loss tiba-tiba, mobilnya tabrakan dan menghabiskan banyak uang di bengkel, isterinya masuk rumah sakit dan menguras semua isi tabungan, dan sebagainya. Pendek kata, uang itu mencari jalannya sendiri untuk lepas dari energi negatif. Tak mau mengingkari niat awalnya.


Bagaimana dengan kasus duit haji yang kemudian tiba-tiba dialihkan untuk dana pembangunan infrastuktur? Saya kira hukum vibrasi itu akan berlaku pada apapun dan siapapun. 


Sesuatu yang sudah diselewengkan dari niat awalnya hanya akan menuai #masalah di kemudian waktu. Entah bencana atau musibah apa. Apalagi yang disimpangkan adalah energi yang jumlahnya sangat besar. Maka dampak buruknya bisa dibayangkan akan luar biasa. Uang trilyunan itu niat awalnya untuk haji  (sangat spiritual), kenapa bisa pindah ke infrastuktur (sangat material)? Sungguh mengerikan membayangkan bola salju yang akan terjadi!


Ini bukan menakut-nakuti. Tapi, hanya menjelaskan cara alam bermain dengan hukum #naturalnya di kehidupan ini. Agar semua orang hati-hati dan bijak dalam melangkah. Apalagi yang bisa orang lain tidak happy.


Makanya dalam hadits disebutkan, nanti yang paling panjang ditanyakan dalam #hisab adalah soal uang. Kalau yang lain-lain cuma ditanyakan satu pertanyaan, khusus uang ditanyakan dua hal: dari mana berasal dan ke mana dipergunakan. 


NURANI TAK PERNAH BOHONG

Maka pesan intinya adalah #berhati-hatilah dengan uang. Tanyakan pada hati  setiap memegang uang. Untuk apa sebetulnya ini diniatkan. Akan muncul rasa enak dan tidak enak. Nurani tak pernah bohong. Kalau  menyeleweng dari niat akan ada rasa yang  memberontak. Jangan teruskan memakainya, kembalikan pada tujuan semula. 


Uang bisa menjadi sumber bencana, tapi bisa juga menjadi rezeki berkah bila memahami hukum ini. Pilihan di tangan Anda!


Mumpung masih suasana tahun baru. Jadikan itu bagian #refleksi dari sekarang. Supaya hidupmu ke depan semakin menyenangkan!


#Among Kurnia Ebo, pengembara,  penakluk lima benua, pembelajar pada semesta.

.

Sabtu, 04 Januari 2025

Mengapa Habis Traveling Itu Capek, Tapi Tiba Tiba Gampang Banjir Rezeki #Day4

MENGAPA HABIS TRAVELING ITU CAPEK, TAPI TIBA-TIBA GAMPANG BANJIR REZEKI? 

*by Among Kurnia Ebo 


Asyik banget ya traveling terus? 


Hemmmmm.... 

Belum tahu dia! 

Mana ada traveling itu enak. Adanya capek. Belum lagi kalau kena jetlag. Apa itu jetlag coba aja cari sendiri di Google. Intinya, jam tubuh jungkir balik nggak karuan. 


Begini ya... 

Traveling itu tidak ada yang enak. Siapa bilang enak? Coba aja sendiri. Yang ada traveling itu pasti melelahkan, capek, menguras emosi, dan mengacaukan algoritma tubuh. 


Lah enaknya apa kok banyak orang yang hobi traveling? Makanya jangan tahu sesuatu itu dari katanya apalagi dari ceritanya. Taulah dari faktanya.  Pasti lebih otentik. 


Beda banget antara orang yang tahu jalannya dengan orang yang pernah melewati jalan itu. Dua hal yang sepintas sama tapi sebetulnya sangat jauh berbeda. Yang satu berbasis teori, yang satu berbasis praktik sehingga bisa membuat teori sendiri yang bisa jadi berbeda dengan yang disebut katanya katanya itu. 


Jadi, traveling itu benar-benar nggak enak? 


Begini ya? Traveling itu capek plus juga menguras isi rekening. Secara kasat mata di mana enaknya?Makanya nggak semua orang kuat nggak semua orang mampu. Kalau memang nggak kuat ya nggak usah, biar aku saja. 


Sekali lagi di mana enaknya? 

Begini ya... 


Enaknya adalah setelah pulang. Cerita-cerita sepanjang perjalanan akan menjadi kenangan. Dimaknai sendiri dari sudut yang indah yang pernah dilalui. Bikin bisa tersenyum dan ketawa sendiri. 


Cerita-cerita traveling itulah, baik yang mulus-mulus saja maupun konyol, yang bisa bikin kita happy. Dan happy adalah kunci pertama pembuka jalannya rezeki. Karena vibrasi nya positif. Vibrasinya Power.


Itulah sebabnya kenapa sehabis traveling itu banyak orang yang rezekinya bisa mengalir deras bahkan berkelimpahan. Karena uang dan keberuntungan hanya akan tertarik pada jiwa dan rasa yang gembira. Bahasa agamanya, syukur. Bahasa vibrasinya, enjoy full. 


Itulah sebabnya mereka yang mukanya jutek dan wajahnya melas terus pasti akan semakin jauh dari sumber rezeki. Medan magnet rezekinya minus. Vibrasinya Force. Mana ada orang yang senang melihat wajah orang lain kusem, kucel, apalagi jutek dan mbesengut. Ya pasti dijauhilah. Nggak bakalan ada yang mau ngajak main dan makan apalagi ngajakin ngerjain proyek bareng atau nggarap  bisnis bersama. 


Syukur akan ditambahkan nikmatnya. Ini jelas ada dalilnya, baik di Quran maupun Hadits. Vibrasi enjoy full akan menjadi daya tarik datangnya rezeki. Bukan kita yang mengejar rezeki tapi rezeki yang mengejar-ngejar kita. Penjelasan lengkapnya bisa dibaca di bukunya Davied R Hawkins. Vibrasi Power vs Vibrasi Force.


Memang masih  banyak orang yang salah memahami traveling itu sebagai kegiatan buang-buang uang. Padahal, jika paham yang terjadi justru sebaliknya itukah cara tercepat untuk mudah menarik dan mendapatkan uang. Mendapatkan banyak keberuntungan. Factor luck. Kelihatannya membuang tapi sebenarnya sedang mengosongkan wadah untuk menarik yang lebih banyak.


Faktanya, orang yang sering melakukan traveling bukannya uangnya makin habis tapi justru sebaliknya semakin mudah mendapatkan aliran uang baru. Ada saja sumbernya. Ada saja proyek barunya. Ada saja inspirasi baru untuk membuat ladang-ladang uang baru. 


Mungkin ini bisa dikaitkan dengan hukum kekekalan energi. Supaya energi baru bisa masuk maka harus ada energi yang dialirkan. Karena segala sesuatu di muka bumi ini tak lebih dari proses pertukaran energi belaka. 


Imam Syafi'i, Buya Hamka, dan banyak ulama lainnya sering menulis dalam bukunya: merantaulah. Dalam bahasa sekarang itu bisa diterjemahkan dengan kata keren: traveling. Karena dengan merantau engkau akan mendapatkan keluarga baru, ilmu baru, dan sumber kehidupan baru. Disitulah keberuntungan dan kesuksesan hidup akan mudah diraih. 


Itu pula yang terjadi pada orang yang berangkat ke tanah Suci. Umroh atau haji adalah ibadah yang sangat melelahkan dan menguras emosi. Juga menguras tabungan. Nggak ada enak-enaknya di badan. Tapi, sepulang dari umroh dan haji itulah kebahagiaan, kegembiraan, suka cita mulai bisa dirasakan. Seolah kelelahan selama di tanah suci tidak menjadi cerita sedih lagi. Justru jadi cerita indah yang terkenang sepanjang masa. 


Itu pula sebabnya orang yang pulang dari ibadah umroh atau haji dengan ritual thawaf dan sai yang melelahkan atau berjemur di terik matahari seharian saat wukuf saat kembali dari semua prosesi itu banyak yang mengaku hidupnya bertumbuh. Bisa Lebih bijak menghadapi hidup, lebih santai menghadapi perbedaan, lebih mudah mendapatkan aliran-aliran rezeki yang kadang sumbernya tak disangka-sangka. Karena perasaan happy saat sudah pulang dari traveling itu akan menarik dengan mudah segala keberuntungan, kesuksesan, dan keberkahan. 


Jadi, kalau banyak mendengar cerita-cerita di masyarakat yang membicarakan perubahan hidup yang luar biasa dari si fulan atau si fulana sehabis melaksanakan ibadah umroh atau haji memang begitulah faktanya. Saat melaksanakan ritual ibadah memang capeknya luar biasa. Tapi rasa syukur (kegembiraan) yang dibawa pulang juga lebih luar biasa. Dan itulah daya tarik datangnya rezeki yang luar biasa juga. Maka sungguh benar kalau alQuran bicara: siapa yang bersyukur akan kutambahkan berlipat-lipat nikmat hidupnya. 


Maka kalau traveling (sirru fil ardh) ditempatkan sebagai bagian yang sangat penting dalam al-Quran setelah ibadah salat (QS aj Jumah 10) menjadi bisa dipahami. Setelah selesai beribadah shalat maka segeralah traveling ke seluruh penjuru bumi. 


Memang ada 6.666 ayat alQuran yang harus dibaca, dipelajari, dan dilaksanakan oleh umat Islam. Tapi sebetulnya masih ada satu milyar ayat lagi yang terhampar luas di kehidupan ini yang juga harus dibaca (iqra), dipelajari, dipahami, ditafsirkan, diambil hikmah dan ilmunya. Sayangnya sebagian besar umat Islam terjebak hanya menghafalkan 6666 ayat tekstual itu dan melupakan satu milyar ayat lainnya yang dihamparkan Allah SWT di seluruh muka bumi dan luasan semesta. Padahal, di situlah yang terbanyak ada pelajaran-pelajaran hidup yang sesungguhnya. 


Jadi, itulah mengapa setiap awal tahun komunitas Klatak University dan sebagian besar teman-teman Entrepreneur University berjanjian untuk mengadakan perjalanan umroh bareng,umroh proposal hidup awal tahun. Untuk menghembuskan ke semesta impian-impiannya selama setahun ke depan. Di tempat yang vortex atau energinya tinggi; Mekah dan Madinah. 


Tetapi, sebelum sampai ke kedua tempat suci bagi umat Islam itu kita habiskan dulu tiga harian untuk traveling menjelajah ke negara lainnya. Misalnya ke Turki. Atau Mesir. Atau Yordania. Dan untuk awal tahun 2025 ini tepatnya 7-9 Januari kita akan negara di Istanbul Turki, menjelajahi jejak-jejak peradaban Islam di kekhalifahan Ottoman. Tempat di mana Konstantinopel (Roma) ditaklukkan oleh pasukan Muslim AlFatih dengan keandalan pasukan khusus Janisari yang militan... 


Jadi, traveling itu ya banyak manfaatnya. Ya olahraga fisik. Ya belajar sejarah. Ya menambah banyak wawasan. Ya menambah networking baru. Ya juga mendapatkan pahala. Salah satu pahala yang didapat adalah saat pulang bisa banyak ide dan energi untuk membuka dan menerima banjir rezeki dari segala arah. 


Maka travelinglah.... Ingat, itu perintah agama yang menyenangkan, menggembirakan. Dan uang atau rezeki hanya mendekati pada orang-orang yang gembira, menyenangkan, dan menggembirakan orang.... 

.

Jumat, 03 Januari 2025

Menghancurkan Racun Pikiran #Day3

 MENGHANCURKAN RACUN PIKIRAN


George Dantzig adalah seorang mahasiswa sebuah universitas di US, dikala itu ia datang terlambat pada mata kuliah matematika, ketika ia masuk kelas ternyata teman-temannya sudah pada bubar.

 

George melihat 2 buah soal pada papan tulis itu, ia berpikir bahwa itu pasti PR yang baru diberikan oleh Profesornya. Dia pun segera mencatat pada bukunya dan pulang.


Berhari-hari dia mencoba untuk menyelesaikan PR tersebut, berbagai cara ia coba. “Tidak biasanya dosen memberi tugas demikian sulitnya, tapi pasti ada jawabannya, pasti ada….”

 

Pada akhirnya, ia berhasil mengerjakan soal no.1. Pada keesokan harinya, ia pun mengumpulkan tugas tersebut yang diletakkan di ruang kerja professornya.

 

Siang hari, ia di cari oleh sang prof tersebut,


"Bagaimana kamu bisa menyelesaikan soal tersebut?"


George menjelaskan semua usaha-usahanya.

 

Anda tahu apa jawaban dari sang profesor tersebut?

 

Soal itu ternyata ditulis oleh sang profesor ketika ia sedang menjelaskan tentang 2 buah soal tersulit di muka bumi ini dan hingga saat itu belum ada yang bisa memecahkannya!


Berarti, kalau saja saat itu George mengikuti mata kuliah tersebut, mungkin saat itu ia berpikir bahwa itu memang soal tersulit dan berpikir bahwa memang tak ada seorang pun dapat menyelesaikannya.

 

Saat ini George menjadi professor terkenal di Stanford Univ, dialah pemecah soal tersulit, dan dia memecahkannya ketika dia memang tak tahu bahwa yang dikerjakannya adalah soal tersulit yang pernah ada di dunia ini.

 

Pikiran kita sesungguhnya memiliki kemampuan yang luar biasa. Tetapi seringkali diracuni oleh hal-hal negatif yang masuk dari luar diri kita sehingga melemahkan pikiran kita. 


Kata-kata seperti: "Tidak mungkin, Sangat sulit, Mustahil, Tidak ada harapan, Tidak akan bisa, dll" adalah racun pikiran yang bisa menciptakan mental blok yang akan membatasi dan melemahkan kemampuan pikiran kita.

 

*Oleh karena itu, Kita perlu buang jauh-jauh KATA-KATA TERLARANG untuk kita sebutkan, bila Kita mau berhasil, yaitu :*


Pertama:


"SAYA TIDAK BISA"

Ketika kita berkata: "Saya tidak bisa", maka pintu pikiran kita tertutup untuk mencari jalan keluar dari persoalan kita dan kita akan takut untuk mencoba.


Sebaliknya, jika kita berkata "Saya bisa", maka membuat pikiran kita bekerja untuk mencari jalan keluar.


Kedua:


"TIDAK MUNGKIN"

Orang-orang yang sering berkata "tidak mungkin" akan menutup berbagai pintu keajaiban. Dengan sikap seperti ini mereka akan sulit meraih sesuatu yang hebat. Karena hampir segala sesuatu yang kita nikmati hari ini adalah yang mustahil di hari kemarin.


Ingatlah bahwa selalu akan ada keajaiban bagi orang yang mau senantiasa berusaha dan berdoa .


Ketiga:


"SAYA SUDAH TAHU"

Setiap kali kita mengucapkan bahwa "saya sudah tahu", sebenarnya kita sedang menutup pintu pembelajaran dan kita akan berhenti cukup sampai disitu, sehingga kita tidak lagi berusaha untuk mempelajari hal-hal baru, padahal dalam kehidupan selalu ada hal baru yang harus kita pelajari..


Karena itu, jangan batasi pikiran kita dengan hal-hal negatif yang melemahkan. Jangan biarkan pikiran kita diracuni oleh hal2-hal negatif yang melemahkan. 


Penuhi pikiran dengan hal-hal positif yang menguatkan keyakinan untuk meraih keluarbiasaan dalam hidup ini.


“Whether you think you can, or you think you can't--you're right!” Henry Ford 

Kamis, 02 Januari 2025

Mas Wantik, Anak Desa Yang Sudah Keliling 12 Negara #day2

SOSOK POSITIF KALI INI: ANAK DESA YANG SUDAH KELILING 12 NEGARA.. MAU BAGI BUKU GRATIS UNTUK KAMU SEMUA!

*by Saptuari Sugiharto 


Ketemu mas Wantik Suwantik Yoso Sumarto pertama kali saya langsung kerasa aura positifinya. Wajahnya cerah penuh senyuman, prengas-prenges gak mikir utang.. hehe


“Turun di stasiun Maguwo dari Solo saya langsung cari mushola mas, sejak kemarin WA saya belum dijawab mas Saptu, usai sholat dan zikir saya buka HP dah masuk WA mas Saptu, saya langsung meluncur ke sini...” katanya waktu itu


Mmm.. belum apa-apa saya langsung nangkep orang ini bersandar pada ALLAH untuk semua urusannya. Kami ngobrol dan kisah yang keluar dari mulutnya sangat bermakna..


“Saya ini yatim sejak kelas 5 SD Mas, bapak meninggal, simbok saya jualan di pasar sampai sekarang..” lanjutnya


“Laah persis seperti aku mas, bapakku juga meninggal pas kelas 5 SD, ibuku dulu juga jualan di pasar... salaman sesama anak yatim!” Hehe guyonan saya.


“Sejak kecil saya biasa hidup mandiri dan tidak mau merepotkan orang lain. Bapak dulu buka bengkel sepeda, tentu penghasilan gak seberapa, sejak remaja saya sudah bertekad bisa mencari uang sendiri. Lulus STM mesin saya bekerja di sebuah usaha milik orang Singapore menganyam rotan, belajar bahasa Inggris juga autodidak dan bisnis disini. Sampai akhirnya saya diminta mengelola sebuah usaha pembuatan meubel dengan bahan rotan dan eceng gondok. Disinilah kebuka pintu rejeki saya...”

Mas Wantik terus bercerita.

Saya selalu senang jadi pendengar yang baik saja.. 


“Jatuh bangun diproses itu saya jalani mas, sampai saya jadi direktur sekarang, usaha milik rekan ini dipercayakan 100% ke saya. Mulai jualan mebel enceng gondok tahun pertama kirim 3 kontiner, tahun kedua 12 kontiner.. tahun ketiga 36 kontiner.. tahun keempat 108 kontiner. Alhamdulillah sampai sekarang rata-rata sebulan sekarang 7 sampai 10 kontiner, dengan 150 an karyawan yang membantu saya..”


Wow!! Gak harus jadi sarjana mengelola usaha eksport seperti in..


Lalu hasilnya? 


“Alhamdulillah Gusti Allah menolong saya lantaran enceng gondok Mas, bisa pergi haji.. bisa wakaf.. bisa ngumrohke orang tiap tahun.. bisa keliling Eropa dan Asia juga karena enceng gondok.. saat ini pembeli paling banyak dari Jepang dan Chile mas”


Sepanjang bercerita wajahnya selalu tersenyum cerah tanpa beban, benar kan.. dia gak punya utang ke bank!


Apa sih visi hidupmu mas Wantik?

“Hidup hanya sekali harus banyak. membawa manfaat untuk orang banyak. 

Yang dari dulu dan terus aku kejar adalah seperti pesan Kanjeng Nabi Muhammad mas, mempunyai 3 perkara yg pahalanya terus mengalir..

1. Anak shalihah, alhamdulillah anak pertama kemarin September sudah hafidzah. Insya Allah besok disusul adik-adiknya

2. Jariyah, dengan wakaf tanah untuk yayasan. Insya Allah segera disusul bangun masjid.

3. Ilmu manfaat, sehingga menulis buku, saya terbitkan sendiri dan saya dibagi-bagi free!” 


Masya ALLAH! 

Umur baru 45 tahun, mengelola bisnis sukses, gak punya utang, punya anak perempuan 3 penghafal Quran semua bonus 1 masih bayi, dan hobi sedekah.. bukan hobi mancing! Hehe


Apa rahasianya kok hidupmu seperti diberkahi ALLAH mas?


“Kuncinya harus mau rutin sedekah yang bikin hati deg-degan!! Karena saldo kadang mepet.. anehnya setelah itu ALLAH mengatur jalannya rejeki datang lagi bertubi-tubi. Kunci lainnya mas.. BANGUN TIDUR KU TERUS MANDI!” 


Eh apaan itu?


“Sudah 10 tahun setiap bangun tidur satu jam sebelum subuh saya selalu mandi mas. Saya memantaskan diri menghadap Allah dengan raga yang bersih.. “


Allah... kok saya merinding..


“Saya datang ke sini pengen berbagi buku terbaru saya mas ‘Semua Orang Bisa Naik Haji’ untuk kawan-kawan facebook mas Saptuari. Buku ini tidak ada di toko buku mas, saya cetak dengan uang sendiri, dari 1000 buku masih 400 an, dan insya ALLAH saya cetak ulang.. saya bagi gratis kemana-mana semoga dapat pahala jariyahnya..”


Wahai para pemburu ilmu.. ada kesempatan di depanmu, mas Wantik membuka diri untukmu. Kamu mau bukunya bisa WA mas Wantik di ‭0812 2652130‬, tinggal kamu bayar sendiri ongkis kirimnya. Buku gratisss cukup bayar dengan doa.. 


Atau yang mau download langsung ebooknya bisa ke → ebook.maswantik.com


Satu lagi orang baik saya kenal.. bikin iri luar dalam, semoga kelak hidupmu juga bermanfaat untuk sesama, dan aku mau jadi pendengarnya.. 


Salam, 

@Saptuari


_______________________________ 


BANGUN TIDUR KU TERUS MANDI

tulisan: Mas Wantik


🎶🎶

Bangun tidur ku terus mandi

Tidak lupa menggosok gigi

. . . . . . .


Saya yakin kita semua hapal dan mampu melanjutkan lirik lagu anak-anak ciptaan Pak Kasur tersebut. Namun saya juga tidak yakin, kita mampu melakukannya setiap pagi.


Mandi waktu fajar atau sebelum Subuh tiba, amatlah banyak keistimewaannya. Tidak hanya bagi kesehatan, lebih dari itu, soal tata krama dan sopan santun. Apa hubungan mandi pagi dengan tata krama? Tenang, tata krama yang saya maksud di sini adalah tata krama ketika kita hendak Tahajud atau qiyamul lail.


Apa yang kita lakukan ketika hendak pergi ke kantor atau menghadiri undangan resepsi pernikahan? Tentulah mandi yang bersih, memakai baju yang bagus, dan tak ketinggalan menyemprot badan dengan minyak wangi. 


Sebegitu antusiasnya kita memantaskan diri kita kala hendak bertemu teman, handai tolan atau keluarga kita. Bagaimana ketika kita akan berdialog langsung dengan Allah? Bukankah sholat adalah dialog tanpa perantara kita dengan Allah? Kebanyakan kita masih suka tampil ala kadarnya. Bangun tidur langsung ambil wudlu dan sholat dengan pakaian yang sama kita pakai tidur tadi.


Berangkat dari pemahaman tersebut, saya mulai membiasakan diri untuk bersegera mandi begitu bangun tidur. Mandinya pun seperti mandi wajib saat junub; semua anggota badan dibasuh. Apa tidak dingin? Sama sekali tidak; justru sangat segar. Bisa dicoba cukup 3 atau 4 hari berturut-turut. Setelah itu, segarlah yang kita rasakan. 


Tidak terasa, kebiasaan ini saya pelihara sudah hampir 10 tahun berjalan. Rata-rata, saya bangun tidur 1 jam sebelum azan Subuh berkumandang. Sehabis mandi, masih sangat cukup waktu untuk melaksanakan beberapa sholat sunah, zikir, dan berdoa.


Waktu sepertiga malam adalah waktu paling istimewa dibanding waktu lainnya; golden time. Banyak yang mengetahuinya, namun tidak banyak yang mau dan mampu meraihnya. 


Sering kita dengar, orang mengeluh sedang punya masalah menggunung. Ia punya cita-cita dan harapan tinggi. Ia merasa punya banyak dosa dan kesalahan. Namun ironisnya, ia enggan bangun tidur lebih awal. 


Ia enggan mengadukannya kepada Sang Penggenggam Langit, Bumi, dan Seisinya ini. Padahal, Dialah yang memberi ujian dan Dia pula yang telah menyiapkan jalan keluarnya. Kenapa tidak antusias menghampiri-Nya?


Sabda Nabi Muhamamd SAW tentang keistimewaan sepertiga malam ini, "Tiap malam Allah turun ke langit dunia. Ketika tinggal sepertiga malam yang akhir, Allah berfirman, “Barangsiapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, Aku akan perkenankan permintaannya. Dan barangsiapa yang meminta ampunan kepada-Ku, Aku akan ampuni dia.”


Sebenarnya, Allah selalu menunggu doa-doa, rintihan, dan tangisan kita. Sudah sepantasnya kita bergegas untuk mendatangi-Nya. Nah, diperlukan persiapan yang baik ketika kita hendak berdua-duaan bersama Alllah. 


Masih sering saya lihat kebiasaan banyak orang yang kurang baik ketika melakukan sholat. Khususnya, Sholat Tahajud atau Subuh. Begitu bangun tidur, banyak yang langsung mengambil air wudhu. Boro-boro mandi, menggosok gigi pun tidak. Pakaiannya pun kadang sama dengan yang dipakai untuk tidur. 


Astagfirullah. Sangat kurang menghormati-Nya. Sangat bertolak belakang dengan ketika kita hendak menghadiri acara resepsi atau ketika hendak pergi ke kantor, di mana semua berlomba tampil all out, sebagus mungkin.


Selama ini, kita masih sering mengalami kesulitan hidup. Hati-hati, bisa jadi, selama ini doa dan hajat-hajat kita tak didengar-Nya. Apa penyebabnya? Tentu beragam kemungkinannya. Bisa jadi karena makanan, minuman, dan pakaian yang kita kenakan adalah hasil dari usaha yang tidak halal. 


Bisa jadi juga, karena kekurangsopanan secara fisik dan berpakaian yang saya uraikan di atas.


Waspadalah!


_______________________________ 


Pesan dari Mas Wantik, 26 Januari 2018


Assalamu'alaikum kawan2, alhamdulillah byk skl respon dan komentar yg masuk ke sy. Ttg mandi fajar ini selengkapnya ada di buku sy yg pertama. Apa manfaatnya bagi kesehatan dan lain sebagainya. Silakan download sj di http://ebook.maswantik.com


Bagaimana tata caranya? Sy tdk ada tata cara khusus, dlm hati sy niat menghilangkan hadats yg ada di tubuh sy.


Lantas memulai mandi dgn penyesuaian suhu tubuh dl. Bisa dg menyiram ujung kaki ke atas, juga perut. Diam sejenak. Biasanya sy tunggu dgn menggosok gigi. Setelah itu mandi spt biasanya, mulai dr sisi kanan baru kiri. 


Intinya jangan mandi dgn langsung mengguyur kepala tanpa penyesuaian suhu tubuh terlebih dahulu.


Selamat mencoba dan rasakan sensasinya ketika tahajjud

.

Rabu, 01 Januari 2025

Hati Pembenci Menjauhkan Rezeki #day1

HATI PEMBENCI MENJAUHKAN REZEKI

*by Saptuari Sugiharto 


Waktu sudah hampir jam 1 malam, ruangan ballroom sebuah hotel di Jogja itu berubah seperti medan perang!

“DUGG!! DUUGGGG!! AAARRRGGG!! DUGGG!! DUUUGGGG!! DUUGGG!! ARRRGGGHHHH... AAAHHHHHHH!!!


Saya berada di tengah-tengah 270 an peserta Millionare Mindset Bootcamp yang dibimbing pak Mardigu Wowiek, pemilik 32 perusahaan nasional dan pendiri Rumah Yatim Indonesia dengan 7000 anak asuh itu. 


Suara gaduh medan perang melawan diri sendiri itu belum usai, pak Wowiek dan teamnya bergantian membimbing peserta..

“keluarkaaan seluruh dendam kalian, rasa marah kalian, kecewa kalian yang ada di hati terdalam! Keluarkaaannn!!!”


DUG!!! DUUUUGGG!! DUUUGGGG!!! HHHAAAAAA!!! AARRRRRHH!!!


Kertas putih yang diletakkan di atas kursi itu jadi sasaran hantam mereka, dipukul sekuat tenaga.. energi buruk itu keluar semua diantara jeritan dan teriakan yang memekakkan telinga.. saya tidak tau apakah ada kursi yang jebol menampung kemarahan itu, panitia yang akan menanggungnya hehe.. 


Saya gagal! Saya gagal mengeluarkan amarah saya.. sebelah saya kang Otang seorang therapist dan penggiat NLP juga diam. Ruangan dimatikan lampunya, tapi ada sedikit bayangan saya bisa melihatnya dia diam saja.. 5 orang di belakang saya mengamuk sejadi-jadinya, kami semua duduk di lantai dengan kursi di depan kami untuk dijadikan sangsaknya.. 


Saya gagal! Tapi saya menemukan ilmunya.. 

saya berusaha menemukan dendam, kemarahan, kecewa, amarah, dengki, dan semua kebusukan yang ngganjel di hati.. saya paksa keluarrrr agar jadi hantaman! Sudah bayar mahal ikut acara ini, lumayan impass kalo bisa menghancurkan satu kursi.. 


Dan saya tetap gagal.. 


Selama 5 menit yang gelap itu, hanya bibir saya yang terus bergerak.. tak henti mengucapkan: Hasbunallah wani’mal wakil, ni’mal maula wani’man nasir (Cukup bagiku Allah sebaik-baik penolong dan pelindungku) 


Saya sudah berdamai dengan masa lalu saya.. 

untuk orang yang pernah memaki saya, membully, merendahkan, mengancam, mencaci maki, menusuk dari belakang, mengkhianati saya, menipu saya, menggoblokkan dan mentololkan saya, mengirimkan ‘cuih’nya kepada saya, mengusir saya, menolak saya... selama masa kecil hingga dewasa, sudah saya maafkan dan ikhlaskan semua.. 


Dendam itu tidak muncul..

Amarah itu tidak ada lagi...

Kecewa itu lebur entah kemana... 

selama 5 menit pertempuran hebat itu, kursi dan kertas itu tetap utuh.. 


Saya dapat ilmunya, saya dapat!

Panteess setelah 6 tahun saya babak belur dihajar utang dan riba, dalam 8 bulan saya bisa melunaskan semuanya.. 

Lunass nass!!

Ludess dess!!


Selama itu saya fokus pada hal-hal baik yang bisa saya lakukan, daripada sibuk menebar kebencian dan keburukan.. 


Saya berusaha kerasss jangan sampai mendzolimi orang lain, jangan sampai mengecewakan siapapun, saya rela minta maaf duluan jika tindakan saya salah dan melukai hatinya.. 

saya gak makan gengsi..

Saya gak mau jadi pendengki.. 

Saya gak mau hati saya terkotori.. 


Pantesss selama 8 bulan berjuang bebas utang itu ALLAH hadirkan banyak keajaiban dalam hidup saya. 

Rejeki berdatangan dari mana-mana, solusi hadir dari banyak tempat, saya fokus pada langkah-langkah kebaikan yang bisa saya lakukan tiap hari, dan saya tidak mengijinkan hati ini ternodai keburukan.. 


Ini ilmunya ALLAH... tak terbantahkan!

“Di dalam hati mereka ada penyakit, maka Allah menambah penyakit tersebut, dan mereka akan mendapatkan siksa yang pedih akibat apa yang mereka dustakan“ 

(QS. al-Baqarah: 10)


Bayangkan jika semua kebencian, kedengkian, dan keburukan itu dipendam di hati berbulan-bulan, seperti kita membawa telor busuk, tomat busuk, kentang busuk di tas kita.. bau menyengat kemana-mana!

Makanya kita kerasa banget jika berdekatan dengan orang yang hatinya dengki, maka ucapannya juga hanya akan menyakiti hati.. 


Untuk kalian yang sedang berjuang lepas dari riba dan utang. Hal mendasar ini yang harus lebih dulu dibenahi... hati..

bersihkan hati.. 

perbanyak taubat.. 

lakukan kebaikan-kebaikan.. 

dari situlah rejeki-rejeki akan berdatangan!

Solusi-solusi akan Allah hadirkan...


Ayo.. berdamailah dengan masa lalumu.. 

agar langitmu kembali biru.. 


@Saptuari

.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

KOMENTAR LEWAT FACEBOOK