Jumat, 22 Januari 2016

Pengorbanan Ibuku - Cerita Inspiratif #22


Ibuku hanya punya satu mata. Dia sungguh membuatku malu. Aku membencinya. Guna membiayai hidup kami, Ibu bekerja sebagai tukang masak di SMP tempatku sekolah. Suatu hari dia datang ke kelasku untuk suatu urusan. Teman-teman sekelas mengejekku. Ingin rasanya aku menghilang saja ditelan bumi. Sampai di rumah aku memaki-maki ibu. "Kalau hanya membuatku jadi bulan-bulanan banyak orang, mengapa kau tidak mati saja?" Aku sungguh masygul saat itu.


Makin bulat tekadku kabur dari rumah. Tidak mau berhubungan dengan Ibu lagi. Kebencian mendorongku belajar sangat giat dan keras. Selepas SMA, aku mendapat beasiswa belajar di Singapura. Aku menyelesaikan studi tepat waktu, bekerja, menikah, dan menjadi warga negara di sana. Suatu hari Ibu datang ke apartemenku. Kehadirannya membuat anak-anakku ketakutan.



Aku menghardik. "Beraninya kau datang kemari. Pergi dari sini!" Dia terkejut. "Maafkan Ibu. Mungkin Ibu salah alamat."


Aku sempat mudik ke Indonesia menghadiri reuni SMP. Singgah ke rumah yang pernah aku tinggali bersama Ibu. tetangga sebelah bilang Ibu sudah meninggal. Ia menyodorkan sepucuk surat yang Ibu ingin aku membacanya.


"Anakku tercinta," demikian tulis Ibuku di dalam surat untukku. "Aku terus memikirkanmu setiap waktu. Maafkan, Ibu telah menyusahkanmu. Sewaktu kecil matamu cedera parah tertusuk garpu. Ibu tidak sanggup melihatmu tumbuh dengan mata cacat. Ibu mendonorkan satu mata untukmu. Ibu hanya ingin kamu kelak tetap bisa memperlihatkan keindahan dunia untuk mereka yang kamu cintai. Salam sayang. Ibu.”  


*Setelah aku membaca isi surat tersebut , aku langsung menangis dan menyesal sekali, karena tidak bisa membahagiakan ibuku saat beliau masih hidup. Dan aku juga telah menyia-nyiakan kasih sayang ibuku yang begitu luar biasa kepadaku saat beliau masih hidup. Maafkanlah aku, Ibu..... :-)



******************************************************************************************************

#Pelajaran yang bisa di ambil dari kisah diatas adalah "Tidak ada Orang Tua yang sempurna, tetapi mereka berusaha sebaik mungkin untuk mencintai anaknya dengan cara yang sempurna". jadi janganlah sia-siakan kasih sayang Orang Tua kita selagi mereka masih masih ada didunia ini, bahagia kanlah mereka berdua saat ini juga. :-)




Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung dan membaca tulisan2 di blog ini.
Selanjutnya, silahkan tinggalkan jejak kamu diblog ini
dengan menuliskan komentar kamu di "kotak komentar" yang sudah tersedia.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

KOMENTAR LEWAT FACEBOOK