Entah sudah berapa kali sebagi terapis aku berhadapan dengan orang-orang yang sangat takut dengan kematian, baik karena teman dekatnya meninggal atau entah karena ia telah terlanjur percaya dengan doktrin-doktrin tentang kematian yang menyeramkan….
Bagaimana saat ini kau sembuh dari takut kematian dan melihat kematian sebagai sesuatu yang normal atau bahkan indah penuh sukacita?
Seorang anak perempuan, berhari-hari sedih, tidak mau makan dan ketakutan, karena teman dekatnya meninggal…. Ia sudah dibawa ke psikiater, ke dokter dan ke berbagai terapis belum sembuh juga, setiap saat ia menangis ketakutan….
Akhirnya ia diterapi oleh seorang terapis berpengalaman dan ditanya mengapa ia sangat takut kematian, dan inilah jawabnya, “Aku sedih sekali, temanku pasti di sana sangat menderita, ia pasti sedang mengalami siksaan yang sangat menyakitkan dan menakutkan….”
Lalu Sang Terapis dengan bijak menjawab, “Anak baik, kau tahu, ada sukacita yang besar saat kepompong berubah menjadi kupu-kupu yang indah, cantik dan bisa terbang kemana saja dengan riang?”
“Temanmu sekarang sudah menjadi seperti kupu-kupu yang cantik, yang bisa kemana saja dengan senang, tidak terbatas seperti saat ia menjadi manusia atau kepompong, apakah kau senang mengetahui hal ini?”
Dan anak kecil itupun langsung sembuh, setelah mendapat pemahaman yang memberdayakan dan menyembuhkan, bahwa kematian adalah sesuatu yang pasti, normal, dan indah….
Temans yang takut kematian, yuk senyum dulu…
Kita ada di bumi ini bukan karena kehendak kita bukan? Kita ada di bumi saat ini, suatu hari kita harus melepas tubuh jasmani ini untuk menjalani kehidupan di level selanjutnya sesuai system semesta…
Kematian bisa datang kapan saja, ia seperti pencuri yang tak terduga, mau tidak mau, suka tidak suka semua mengalami….
Lihatlah ia yang membangun Borobudur, yang membangun Piramida, yang membangun Tembok Cina dan semua telah lenyap dan berlalu karena mengalami kematian…
Banyak suku bangsa yang masih berkabung saat kematian menjemput keluarga mereka, namun ada sedikit anak manusia justru berpesta, saat keluarganya mengalami kematian, karena keyakinan mereka, keluarganya sudah pulang ke rumah sejatinya di surga, sudah menyatu dengan Sang Pencipta dan banyak hal yang memberdayakan, menguatkan dan menghibur mereka, namun sebaliknya di sisi lain karena doktrin yang menyeramkan, menjadikan keluarga yang ditinggal berduka berhari-hari bahkan berbulan-bulan…
Saat mati, itu kau mengalami kenaikan level kehidupan, ini seperti biji yang bertunas menghasilkan tanaman baru, ini seperti pulang ke rumah, ini seperti kepompong menjadi kupu-kupu, ini seperti air menguap menjadi uap air dan seterusnya….
Semua milik Tuhan, tubuhmu, pikiranmu, rasamu, apapun milik Tuhan, lepaskan dan serahkan dan sadari….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung dan membaca tulisan2 di blog ini.
Selanjutnya, silahkan tinggalkan jejak kamu diblog ini
dengan menuliskan komentar kamu di "kotak komentar" yang sudah tersedia.